Langsung ke konten utama

Postingan

Aku Sendiri

Aku   Sendiri Sunyi   bertemankan malam pekat Dingin angin menyapa lembut Aku sendiri Bagai bilangan prima Hanya satu dan diri sendiri Bagaikan desimal dengan beribu nol di belakang koma Tak ada nilainya Bagaikan akar pangat dua Tidak ada maknanya Hanya aku dan diriku Bagai median yang ada dan tiada Hidup di tengah kawanan Namun sendirian kadang tak kelihatan Bagai titik pusat sebuah lingkaran Di tengah lingkaran namun jauh dari kawanan Tetap sendirian             Kadang aku berharap menjadi rusuk sebuah bangun ruang             Kadang pula   aku berharap menjadi jaring jaring             Kadang aku berharap menjadi titik koordinat yang saling terhubung             Hanya anganku yang kian membubung Aku tetap sendiri        
Postingan terbaru

Sarjana Cap Onthel

Sarjana Cap Onthel Onthel tua buruk rupa Dua dasawarsa sudah usianya Pedal yang menganga Rantai korosi dimakan usia Karat menghiasi setiap sudutnya             Seperempat hari menyusuri jalan desa             Menemani wanita paruh baya             Menjajakan usaha dalam doa             Dalam perjuangan mencetak sarjana muda Wanita tangguh berbadan rapuh Kuat tekad juga niat Segala jalan ia tempuh Berteman air mata dan juga peluh             Ketika langit mulai memerah             Harapan datang membawa berkah             Semoga lekas lulus kuliah             Doa Ibu yang tak pernah lelah Terima kasih Mama....

Aku Bangga dengan Diriku karena Kakakku

Aku Bangga dengan Diriku karena Kakakku (Miss Ledom)                 “Ndut” begitu orang biasa memanggilku. Bagiku itu seperti musik harian yang wajib ku abaikan. Apapun yang orang lain katakan itu adalah hak bagi mereka. Memang, yang mengetahui kekurangan diri kita adalah orang lain. “Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak”.             Panggil saja “Miss Ledom”. Aku memang sudah gendut sejak lahir. Berkulit sawo matang bermata sipit. Aku rasa gen dominan dalam diriku berasal dari Ayah. Beruntung tinggi badanku kini 160 cm. Tidak  hanya itu kini masa remaja ku dihantui dengan wajah yang berjerawat. Hemm, resiko yang harus ku tanggung tidak berhenti disitu.             Aku mempunyai seorang Kakak dengan perbedaan usia 9 tahun. Beruntungnya dia memiliki gen dominan dari Ibu. Seperti perempuan kebanyakan, tingginya 155 cm dengan berat badan 45 kg. Kulitnya putih seperti keturunan Cina. Rambutnya lurus. Wajahnya cantik dan putih.          

Kekejaman Papa Berbuah Manis

Kekejaman Papa Berbuah Manis (Karya Miss Ledom)             Bujang Pematang adalah calon nama yang akan diberikan oleh Papa ketika aku lahir. Papa sangat gembira memiliki seorang putri yang kini berusia 9 tahun. Kebahagiannya bertambah ketika mengetahui bahwa Mama sedang hamil. Papa sangat berharap memiliki anak kedua seorang laki-laki. Tibalah waktu bersalin bagi Mama dan lahirlah seorang putri kecil untuk kedua kalinya. Mungkin Papa memiliki perasaan yang campur aduk saat itu antara bahagia dan kecewa. “Maafkan putrimu yang lahir kedunia ini Pa.”             Kaos coklat berkerah adalah kaos pertama yang dibelikan Papa untukku ketika kelas 1 SD. Saat itu papa mengajakku mengunjungi lokasi mengajar yang jauh dari rumah. Kami akan bermalam di sana namun tanpa persiapan pakaian maka Papa  mampir ke sebuah toko dan memilihkan pakaian untukku. Katanya dengan postur tubuh yang gendut akan cocok bila mengenakan kaos berkerah.  “Terima kasih Papa.”             Malam itu Papa

Bila Aku Punya Kawan

24 September 2017 Disaat termenung dalam sepi bertemankan suasana hening dan air mata, aku mulai menulis. "Bila Aku Punya Kawan" (Miss Ledom) Bahkan ombak bergerak menjauh Aku lahir sendirian tak punya kawan Aku hidup seturut perkembangan jaman Aku dan setiap orang saling berkenalan  Dibangku sekolah dasar untuk pertama kalinya  aku mengenal kata kawan         Bila aku punya kawan         Siapakah kawan itu?         Apakah mereka yang sekarang duduk bersamaku?         Apakah mereka yang berada dihadapanku?                                     Siapakah kawan itu?                    Apakah mereka yang ada dalam suka dukaku?                    Itu keluargaku bukan kawanku                    Apakah mereka yang selalu tersenyum                     dalam perjumpaan denganku?                    Bisa jadi itu topeng yang menipu Siapakah kawan itu? Tolong jawab aku! Aku bertanya hampir gila Namun jawaban tak ku dapat pula